Saturday, November 1, 2014

Investasi Saham VS Trading Forex Online Di lihat Dari Segi Realistis


Dalam dunia bisnis perlu adanya investasi. Investasi didunia ini sangat bermacam-macam. Contohnya investasi kesehatan yaitu dengan menjaga kesehatan kita sejak dini misalnya mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta menghindari makanan dan minuman yang bisa mengganggu kesehatan organ tubuh baik untuk sekarang atau dimasa yang akan datang.

Mengapa Investasi saham lebih realistis dibandingkan dengan trading forex?
Nah ada juga investasi yang berhubungan dengan keuangan kita contohnya adalah investasi dalam bentuk tabungan, deposito, reksadana, saham, forex, property, emas dan lain sebagainya.
Investasi yang akan kita bahas adalah investasi saham dan trading forex. Saham adalah surat berharga, bahwa pemilik saham adalah pemilik sah perusahaan secara proporsional yang dijamin oleh KSEI. Forex adalah singkatan dari Foreign Exchange yaitu suatu pertukaran mata uang negara yang satu dengan mata uang yang lainnya.
Jika kita ingin bermain jual beli saham, kita harus melalui tahap-tahap sesuai peraturan dari pihak perusahaan sekuritas.
Dan juga jika ingin terjun di bisnis trading forex, kita pun harus melalui tahap-tahap wajib dilaksanakan.
Kenapa investasi saham lebih realistis dibandingkan dengan trading forex online?
Membeli saham sebuah perusahaan yang sudah Go Public bisa dilakukan oleh setiap warga negara Indonesia melalui broker/perusahaan sekuritas. Saham yang kita beli dijamin oleh lembaga KSEI, bisa dibuka di webnya KSEI www.ksei.co.id
Kita bisa membeli saham perusahaan jika ada yang menjualnya, dan saham akan bisa terjual jika nanti ada yang membelinya. Kita bisa mendapatkan profit, jika harga jual saham lebih besar dari pada harga belinya dan juga hasil dari pembagian deviden yang biasanya dibagi setiap akhir semester atau setiap setahun sekali. Jika dibisnis saham, perusahaannya jelas, kita bisa melihat kinerjanya dan laporan keuangannya. Pergerakan angka poin harga di saham berfluktuasi sehari sekali. Modal tidak akan habis paling hanya turun beberapa persen sehingga aman kecuali jika sampai perusahaan di vonis bangkrut oleh pengadilan, itupun sangat jarang terjadi meskipun pernah ada bebrapa perusahaan yang divonis bangkrut oleh pengadilan. Oleh karena itu jika kita ingin membeli saham perusahaan harus di pahami bagaimana kinerja, laporan keuangan, baguskah untuk jangka panjang, bagaimana daya saingnya perusahaan itu dengan perusahaan kompetitor, dan lain sebagainya. Karena itu, itulah fungsinya belajar saham online di internet.
Sedangkan jika kita bermain trading forex online, di situ terdapat angka pergerakan pips harga mata uang yang berfluktuatif dengan cepat, biasanya bisa sampai per detik pergerakannya. Didalam trading forex ada 2 pilihan yang bisa mendapatkan profit, yaitu jika kita mengeklik Buy dan ternyata grafik naik berarti kita mendapatkan profit, dan jika kitaaa mengeklik Sell dan ternyata grafik turun hasilnya kita mendapatkan profit. Profit yang didapatkan tergantung jumlah point dan lot, Lot di forex adalah kelipatan, sedangkan di saham adalah jumlah lembar (1 Lot=100 lembar saham). Namun jika kita salah menganalisa misalnya kita klik buy ternyata grafik malah turun sampai dana kita tidak cukup untuk mengimbangi pips pergerakan grafik maka dana kita bisa habis. hal ini berbeda dengan saham, jika di saham dana nilai investasi bisa jadi Nol apabila perusahaan telah divonis bangkrut oleh pengadilan ataupun perusahaan telah dibubarkan dan jika masih ada sisa harta perusahaan yang masih bisa dijual, biasanya akan dibagikan kepada para pemegang saham secara proporsional.

Silahkan baca juga artikel saya mengenai Apa itu Pialang Saham?
Langkah-langkah cara membeli saham

2 comments

This comment has been removed by the author.

Selamat siang admin
Saya Okta dari broker ForexMart.
Kami tertarik untuk menawarkan kerjasama afiliasi kepada anda. Bolehkah saya meminta nomor kontak untuk membicarakan ini lebih lanjut? Atau anda juga bisa menghubungi saya melalui 08111622285 / okta@forexmart.com
Terima kasih
Okta
Business Development

Powered by Blogger.